Senin, 27 Februari 2012

Organizational Cultural Inventory (OCI)

OCI dikembangkan pada tahun 1964 oleh Drs. Robert A. Cocks dan J. Clayton Laferty (Cocks, 1997). OCI memberikan gambaran tentang budaya ideal yang harus dimiliki oleh anggota dan budaya organisasi. OCI dapat mengungkap bagaimana cara-cara karyawan dalam menyelesaikan tugasnya dan berinteraksi dengan rekan atau atasan, hal ini selanjutnya dapat menjadi faktor penentu kapasitas organisasi untuk menyelesaikan masalah, beradaptasi dengan perubahan, dan menunjukkan performa yang efektif. OCI mengukur 12 macam norma yang berbeda yang terangkum dalam tiga kategori budaya besar yaitu constructive, passive-deffensive dan aggresive-deffensive.

Budaya constructive adalah suatu budaya menunjukkan organisasi yang bersangkutan mempunyai perencanaan terhadap perubahan yang tinggi, dan berusaha mencapai tujuan dari perubahan yang telah dilakukan tersebut. Selain itu karyawan-karyawan dalam organisasi tersebut mampu bekerja sama dengan sangat baik, kooperatif dan sensitif terhadap kebutuhan organisasi, dan secara terbuka mampu memunculkan ide-ide untuk kemajuan organisasi.

Budaya passive-deffensive menunjukkan para anggota organisasi berinteraksi dengan penuh kewaspadaan, atau kehati-hatian untuk melindungi kedudukan mereka. Budaya passive-deffensive terdiri dari sikap mengabaikan, tergantung pada orang lain, konvensional serta cenderung pasif dan menolak, perubahan. Sedangkan Budaya aggressive-defense, adalah suatu budaya dimana anggota organisasi cenderung menggunakan cara-cara atau “kekuatan” dalam penyelesaian tugasnya.

Budaya aggressive-defense terdiri atas sikap yang suka melawan, menggunakan kekuasaan, sangat suka bersaing dan perfeksionis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar