Pada
tahun 1960-an oleh Campbell (1970) dalam
Lusthaus, dkk. (2002) mengemukakan komponen utama kinerja adalah
memahami dengan baik kinerja organisasi melalui pemahaman pencapaian tujuan
dengan kesesuaian tujuannya (efektivitas) dan menggunakan sumberdaya yang
relatif sedikit dalam melakukannya (efisiensi). Dalam
konteks tersebut laba hanya salah satu dari berbagai indikator kinerja sebagai
penilaian kinerja.
Penilaian
kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi hasil kerja
para karyawannya (Werther & Davis, 1996). Penilaian kinerja adalah sistem
formal untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja para individu atau tim dalam
menjalankan tugasnya (Mondy, 2008). Penilaian kinerja melibatkan evaluasi
kinerja yang didasarkan pada penilaian dan pendapat dari para bawahan, rekan
kerja, atasan, manajer lainnya, dan bahkan karyawan itu sendiri (Schuler &
Jackson, 1996).
Penilaian kinerja bukan
merupakan kegiatan kontrol atau pengawasan dan bukan pula mencari-cari
kesalahan untuk menjatuhkan sanksi atau hukuman (Armstrong, 2004) Kegiatan
penilaian kinerja difokuskan pada usaha mengungkapkan kekurangan dalam bekerja
untuk diperbaiki dan kelebihan bekerja untuk dikembangkan, agar setiap pegawai
mengetahui tingkat efesiensi dan efektivitas kontribusinya dalam melaksanakan
pekerjaannya guna mencapai tujuan organisasi non profit yang memperkerjakannya.
Rivai dan Sagala (2009)
menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu sistem formal dan
terstruktur yang digunakan untuk menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang
berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil kerja karyawan termasuk tingkat
kehadiran. Suatu perusahaan tidak cukup sekedar mempunyai sistem penilaian
kinerja, namun sistem tersebut harus efektif, diterima, dan dapat digunakan
dengan baik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam program penilaian kinerja,
diantaranya adalah tujuan penilaian, instrumen penilaian meliputi metode dan
kualitas yang dicirikan validity, reliability dan practicality, standar
penilaian, siapa yang menilai dan yang dinilai, waktu penilaian, pelatihan bagi
penyelia, feedback dan implikasi.
Penilaian kinerja adalah
kegiatan mengukur/menilai untuk menetapkan seorang pegawai sukses atau gagal
dalam melaksanakan pekerjaannya dengan mempergunakan standar pekerjaan sebagai
tolok ukurnya (Nawawi, 2003). Dalam
proses penilaian pelaksanaan pekerjaan sangat diperlukan tolok ukur sebagai
pembanding cara dan hasil pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai/ karyawan.
Tolok ukur itu disebut standar pekerjaan yang harus dibuat jika hasil analisis
pekerjaan sudah tidak sesuai lagi untuk dipergunakan, karena sebagian besar
atau seluruh tugas-tugas dan cara melaksanakannya sudah mengalami perubahan
atau perkembangan, sebagai wujud dari dinamika pekerjaan (Nawawi, 2003).
Sehubungan dengan uraian
tersebut di atas, maka pengertian standar pekerjaan adalah sejumlah kriteria
yang dijadikan tolok ukur atau pembanding pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan
pengertian lainnya adalah harapan organisasi pada pegawai dalam melaksanakan
tugas-tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari. Standar kinerja dapat dibuat
dari uraian jabatan untuk mengaitkan defenisi jabatan statis ke kinerja kerja
dinamis (Alewine, 2002). Standar kinerja juga dibuat untuk setiap individu
dengan berpedoman pada uraian jabatannya. Setiap karyawan mengusulkan sasarannya-sasarannya
sendiri kepada pimpinan secara tertulis, bila keduanya menyepakati setiap
sasaran, kemudian dapat dibuat pernyataan sasaran secara tertulis. Standar
kinerja dianggap memuaskan bila pernyataannya menunjukkan beberapa bidang pokok
tanggung jawab pegawai, memuat bagaimana suatu kegiatan kerja akan dilakukan,
dan mengarahkan perhatian kepada mekanisme kuantitatif bagaimana hasil-hasil
kinerjanya akan diukur.
Berdasarkan beberapa pendapat
ahli mengenai pengertian penilaian kinerja, maka dapat disimpulkan bahwa
penilaian kinerja merupakan suatu sistem penilaian secara berkala terhadap
kinerja pegawai dengan mempergunakan standar pekerjaan sesuai dengan tujuan
organisasi. Proses penilaian dilakukan dengan membandingkan kinerja pegawai terhadap
standar yang telah ditetapkan atau memperbandingkan kinerja antar pegawai yang
memiliki kesamaan tugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar