..in the name of Allah, inilah tarian cinta ku sebagai pembelajaran hidup menuju-Nya...
Selasa, 26 Mei 2015
Senin, 25 Mei 2015
Employee involvement
Employee involvement merupakan label yang
belakangan ini digunakan untuk menggambarkan seperangkat praktek dan filosofi
yang dimulai dengan gerakan quality-of-work-life/QWL (kualitas-kehidupan kerja) di
akhir 1950-an. Sebuah asumsi yang mendasari banyak literatur employee involvement
yaitu bahwa keterlibatan karyawan akan mengarah pada produktivitas yang lebih
tinggi. Meskipun premis ini terutama berdasarkan pada bukti anekdot dan banyak
spekulasi, sekarang ini terdapat bukti penelitian yang mendukung hubungan
tersebut. Sejumlah penelitian telah mendapati hubungan yang konsisten antara
praktek employee involvement dengan langkah-langkah
seperti produktivitas, kinerja keuangan, kepuasan pelanggan, jam kerja, dan waste rate. Upaya untuk
menjelaskan hubungan positif ini secara tradisional telah mengikuti gagasan
bahwa karyawan yang terlibat dalam keputusan-keputusan pekerjaan akan
mengalami peningkatan kepuasan kerja mereka dan produktivitas mereka. Employee involvement berupaya
meningkatkan input anggota menjadi
keputusan yang mempengaruhi
kinerja organisasi dan kesejahteraan karyawan. Hal ini dapat dikemukakan
dalam bentuk empat elemen kunci.
1. Kekuasaan.
Unsur ini membekali karyawan dengan otoritas untuk membuat keputusan yang berhubungan
dengan pekerjaan dalam berbagai isu seperti metode kerja, jobdesk, hasil
kinerja, layanan pelanggan, dan seleksi karyawan. Besarnya kekuasaan yang dapat diberikan kepada karyawan dapat berbeda-beda, mulai hanya meminta mereka untuk memberikan masukan dalam keputusan yang akan diambil manajer, sampai permintaan untuk
bekerjasama dalam pengambilan keputusan,
hingga karyawan mengambil keputusan sendiri.
2.
Informasi.
Informasi yang relevan sangat
penting untuk membuat keputusan yang efektif. Hal ini mempermudah setiap karyawan untuk mengetahui tugas-tugas yang sesuai dengan
jabatannya. Keterlibatan juga terjadi ketika para karyawan mendengar informasi
pesan, mempercayai informasi pesan tersebut lalu melakukan aksi berdasarkan
informasi pesan tersebut.Organisasi dapat
meningkatkan employee involvement dengan memastikan bahwa informasi yang diperlukan sampai kepada karyawan. Hal ini dapat mencakup informasi tentang rencana bisnis, kondisi persaingan, teknologi dan metode kerja yang baru, serta
gagasan untuk perbaikan organisasi.
3. Pengetahuan
dan keterampilan.
Employee involvement memberikan
kontribusi pada efektivitas organisasi bila karyawan memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang
baik. Organisasi dapat memfasilitasi employee involvement dengan menyelenggarakan program pelatihan
dan pengembangan anggota demi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota
organisasi. Pembelajaran dapat
meliputi berbagai keahlian yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, pengambilan
keputusan, pemecahan masalah, dan memahami bagaimana bisnis beroperasi.
4. Reward.
Karena orang pada umumnya senang melakukan hal-hal
yang membuat mereka diakui, maka penghargaan dapat memberi pengaruh yang kuat agar karyawan mau terlibat dalam organisasi. Keterlibatan karyawan dapat memberikan imbalan internal, seperti
perasaan harga diri dan prestasi kepada karyawan. Penghargaan eksternal,
seperti gaji dan promosi, dapat memperkuat employee involvement terlebih ketika mereka terhubung langsung
dengan hasil kinerja yang merupakan hasil dari partisipasi dalam pengambilan
keputusan.
Empat
unsur tersebut
memberikan kontribusi pada keberhasilan employee involvement dengan menentukan seberapa besar
partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan yang mungkin dilakukan dalam
organisasi. Semakin keempat elemen diterapkan di seluruh
organisasi, semakin besar keterlibatan karyawan. Selain itu, karena empat unsur
employee involvement saling bergantung, maka secara bersama-sama keempatnya membawa perubahan untuk
mendapatkan hasil positif. Misalnya, jika anggota organisasi mendapat lebih
banyak kekuasaan dan otoritas untuk mengambil keputusan, tetapi tidak memiliki
informasi atau pengetahuan dan keterampilan untuk pengambilan keputusan yang
baik, maka nilai keterlibatan cenderung diabaikan.
Demikian pula, peningkatan kekuasaan, informasi,
dan pengetahuan dan keterampilan karyawan, tetapi tidak mengaitkan penghargaan akibatnya akan
memberikan sedikit insentif kepada anggota untuk memperbaiki kinerja
organisasi.
Partisipasi akan meningkat apabila mereka menghadapi suatu situasi yang penting untuk mereka diskusikan bersama, dan salah satu situasi yang perlu didiskusikan bersama tersebut adalah kebutuhan serta kepentingan pribadi yang ingin dicapai oleh pegawai dalam organisasi. Apabila kebutuhan tersebut dapat terpenuhi hingga pegawai memperoleh kepuasan kerja, maka pegawaipun akan menyadari pentingnya memiliki kesediaan untuk menyumbangkan usaha dan kontribusi bagi kepentingan organisasi. Sebab hanya dengan pencapaian kepentingan organisasilah, kepentingan merekapun akan lebih terpuaskan
.
Setiap organisasi selalu berupaya agar para anggota yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan prestasi dalam membentuk produktivitas setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya merupakan kewajiban manajemen dalam organisai untuk menciptakan serangkaian hubungan antara orang-orang dalam organisasi. Adanya penghargaan dan informasi yang akurat dapat memotivasi anggota untuk lebih terlibat dalam organisasi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas anggota organisasi tersebut.
Partisipasi akan meningkat apabila mereka menghadapi suatu situasi yang penting untuk mereka diskusikan bersama, dan salah satu situasi yang perlu didiskusikan bersama tersebut adalah kebutuhan serta kepentingan pribadi yang ingin dicapai oleh pegawai dalam organisasi. Apabila kebutuhan tersebut dapat terpenuhi hingga pegawai memperoleh kepuasan kerja, maka pegawaipun akan menyadari pentingnya memiliki kesediaan untuk menyumbangkan usaha dan kontribusi bagi kepentingan organisasi. Sebab hanya dengan pencapaian kepentingan organisasilah, kepentingan merekapun akan lebih terpuaskan
.
Setiap organisasi selalu berupaya agar para anggota yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan prestasi dalam membentuk produktivitas setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya merupakan kewajiban manajemen dalam organisai untuk menciptakan serangkaian hubungan antara orang-orang dalam organisasi. Adanya penghargaan dan informasi yang akurat dapat memotivasi anggota untuk lebih terlibat dalam organisasi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas anggota organisasi tersebut.
Minggu, 17 Mei 2015
sunday morning :)
Sabtu, 02 Mei 2015
Langganan:
Postingan (Atom)